Winnie The Pooh Glitter

Selasa, 27 Oktober 2015

Berjalan Bersamamu

Aku begitu tak mengerti 
Kenapa hanya ada dirimu disetiap langkah ku
 Cinta ini telah berlayar jauh
 Berkelana mencari cinta yang baru
 Tapi akan selalu kembali keperaduannya
 Kembali pada rumah yang lama
 Padahal aku pernah pindah untuk melupakan kenangan itu
 Apakah kamu? Orang yang tuhan takdirkan untukku
 Kita telah melewati suka dan duka cita
 Saling melepaskan namun saling mencari
 Dan untuk terakhir, aku hanya ingin menuju singgasana
 Berjalan bersamamu duduk diatas sana :)


Kamis, 15 Oktober 2015

I love you for a thausand years (cerpen)

Judul :"i love you for a thausand years"


Author p.o.v


Cinta pergi...
 Berharap cinta itu kembali...
 Namun cinta yang dia tunggu tak kan pernah datang atau pun kembali lagi...


- 2010 - canada


jairelly luchya frans p.o.v


"justin kenapa wajah mu pucat sekali??" tanya ku khawatir pada kekasih ku justin
 "ahh tidak... Wajah ku tak pucat... Jangan khawatir kan aku.." jawab justin sambil tersenyum
 "pemandangan sore ini sangat indah ya.." kata justin dan pandangan nya terfokus kedepan memandangi danau yang indah
 "hmm ya sangat indah...indah sekali" kata ku juga tersenyum.
 ya sekarang aku dan justin sedang berada ditaman kota canada...
 Pemandangan senja membuat kami lupa akan waktu...
 "justin...aku ingin pamit padamu" kata ku menatap wajah nya lekat2
 Wajahnya yang tampan dan manis itu membuat aku semakin cinta pada lelaki ini
 "pamit??? jairell kau mau kemana??" tanya nya bingung
 "a..a..aku ingin melanjutkan kuliah ku di paris justin" jawab ku dan menundukkan kepalaku.
 "hmm ya... Aku mengerti...aku akan sering2 menelfon mu jailrell" kata nya tersenyum
 "hmm tapi justin disana aku mungkin tak bisa menghubungi mu dan kau mungkin juga tak bisa menghubngi ku... Aku disana akan dikarantina dibina sampai aku bisa menjadi dokter handal... Dan diasrama kuliah ku itu tak boleh membawa handphone ataupun laptop dan sebagainya. itu berlanjut sampai 2 tahun yang akan datang.. Aku harap kau mau menunggu ku justin" kata ku bergetar... air mata telah menumpuk di mata ku.
 "jairell aku mengerti.. Aku akan selalu mensuport mu... Semoga kau bisa menjadi apa yang selama ini kau inginkan.. Aku akan menunggu mu 2 tahun lagi dan saat kau kembali aku akan melamar mu dan langsung menikahi mu tunggu aku.. Aku janji akan menemui mu disaat kau kembali " kata justin dan menghapus air mata ku yang telah berjatuhan dipipi ku dengan ibu jari nya
 "makasih justin,, aku akan menunggu mu mengatakan itu 2 tahun lagi.. kau harus janji pada ku.. Dan kau harus temui aku disaat aku kembali" kata ku tersenyum
 "ya aku janji padamu"


Justin p.o.v

 Maafkan aku jairell...
 Aku tak penah jujur padamu...
 Biar lah penyakit ini hanya aku dan keluarga ku yang tau.. Aku tak ingin kau mengetahui nya...
 Jika kau tau penyakit ku ini,, aku yakin jika kau akan sedih dan kau takkan mau pergi keparis untuk melanjut kan study mu disana...

Hmm aku telah difonis menderita kanker otak stadium 3
Dan aku takkan pernah memberitahumu...
Jairell aku akan sembuh demimu...
Menepati janji ku untuk menikahi mu 2 tahun lagi...
Tunggu aku...
Aku janji...


- 2012 - paris (prancis)


telah 2 tahun...
Ini semua telah berakhir...
Masa karantina ku telah selesai...
Aku bebas dan aku akan pulang membawa gelar dokter..
ya sekarang aku telah menjadi dokter ahli bedah.. Dan tak mudah aku untuk mendapat semua itu..
Telah 2 tahun ini aku tak pernah bertemu justin dan aku juga tak tau kabarnya sekarang . Ku harap dia baik2 saja... Dan sebentar lagi aku akan menikah dengan justin... Hmm aku sungguh tak sabar untuk mendengar justin mengatakan 'jairelly luchya frans mau kah kau menikah dengan ku??'
huhhh sungguh aku sangat bahagia...

Canada aku datang membawa sejuta cinta untuk justin...


Aku langkah kan kaki ini menuju pesawat... Dengan hati penuh kegembiraan dan kebahagian...
Hati dan fikiran ku selalu menyeruakkan nama justin...


***


Aku tlah sampai dibandara canada...
Justin tak tau jika aku akan pulang ke canada hari ini, karna aku ingin memberikan suprise untuk nya. dan orang tua ku, mereka takkan menjemputku..
Karna mom dan dad ku telah tiada
Aku tinggal di canada sendirian...
Tinggal di rumah megah orang tua ku seorang diri
Dengan langkah percaya diri aku melangkahkan kaki menuju taksi...
Senyuman selalu mengembang dibibir ku...
Aku sudah tak sabar untuk bertemu justin dan memeluknya...


***


Sesampainya dirumah...

Aku mencoba untuk menghubungi justin, namun,,, nomor nya sudah tak aktif lagi...


Aku berencana untuk kerumah ny besok... :)


***


hari telah berganti...

Matahari juga telah menjulang tinggi menyinari seluruh kota dengan cahaya nya,,,

Burung2 bernyanyi menyambut hari baru...

Udara segar menyeruak menusuk sukma...


Pagi ini aku telah siap..

Berdadan cantik untuk kekasih tercinta...


***


aku telah berada didepan rumah justin...

Hmm tak ada yang berbeda,,, masih sama seperti dulu...

Aku melangkahkan kaki ku menuju pintu...


Knock..knock..knock...

namun tak ada yang membukakan pintu...

Akupun mengetuk pintu sekali lagi..

Knock...knock...knock...


Namun tak kunjung ada yang membukakan pintu...


Tiba2 angin bertiup kencang...

Membuat pintu rumah justin terbuka lebar...

Pintu nya tak terkunci...


Aku memasuki rumah justin...

Rumah justin tampak sepi...

Tak ada suara ribut jasson dan jazzy yang biasanya menyambut kedatangan ku...

Aku rasa mereka sedang pergi...

Dan mungkin justin ada dikamarnya..

aku langsung kekamarnya justin...

Sesampainya dikamar justin...


Aku membuka pintu kamar justin perlahan- lahan...

Namun kamar nya kosong,,,

"kemana justin???" lirih ku sedih...

Aku duduk kasur justin...


"jairell..." kata seseorang dengan suara lembutnya,, itu membuat ku mendongak kearah nya...

"justin...." kata ku berlari kearah nya...

Dan memeluk tubuh nya dengan seerat2 mungkin...

"justin i miss you" kata ku dan aku tak sanggup menahan air mata kebahagian...

"i miss you too jairell" kata justin...

Aku melepaskan pelukan nya...

Kutatap wajah justin.. Dan wajah justin pucat...

"justin wajah mu kenapa pucat sekali" kata ku dan jari jemariku merengkuh wajah nya meraba tiap inci wajah justin...

"aku tak apa2 jairell" kata justin tersenyum semanis mungkin...

dan dia menyentuh tangan ku yang membelai wajah nya...

"justin kenapa tangan mu sangat dingin sekali??" kata ku ketika justin menggenggam tangan ku...

dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan ku...


***


Aku dan justin berada di bangku taman kota canada...

Ditaman ini begitu ramai sekali..

Aku dan justin tertawa bersama,,,

hari ini begitu menyenangkan...

Cinta ku kembali lagi...


Namun aku heran dengan orang2 ditaman ini...

Mereka melihat ku dan justin dengan wajah yang aneh..

Sperti ketakutan dan wajah heran...

Aku tak mengerti dengan mereka semua,..

Kadang mereka jalan didepan tempat duduk ku dan justin sambil berbisik2...


"justin mereka kenapa melihat kita seperti itu?" kata ku pada justin...

Justin hanya mengangkat bahu nya tanda tidak tau...


Aku merasakan ada yang aneh berada didekat justin...


justin begitu pendiam...

Dia sama sekali tidak banyak omong.. Maksud nya dia hanya bicara sekali-sekali saja...

Dia tak seperti justin yang kukenal 2 tahun yang lalu...

"justin kenapa hari ini kau pendiam sekali?? Kau tak secerewet dulu" kata ku dengan raut wajah serius menatap nya

"aku hanya sedikit tak enak badan.." kata nya tersenyum tipis

"hmm.. kalau begitu kita pulang saja ya... Biar kau bisa istirahat dirumah" kata ku tersenyum


***


Sesampainya dirumah justin,,,

"justin kenapa rumah mu tanpak sepi?? Mana mom mu?? Dan mana jazzy dan jasson??" tanyaku heran,, karna rumah justin dari tadi pagi tanpak sepi..

"hmm mereka telah pindah ke LA..." kata justin singkat

"owhh..." kata ku sambil mengangguk...


tiba2 justin memelukku erat dan sangat erat...

"jairell aku sangat mencintaimu..." lirih justin dipelukanku

"aku juga sangat mencintai mu justin..." tiba2 aku meneteskan air mata ku... Aku merasa sangat sedih sekali... Entah apa yang membuat aku menangis... Aku seperti tak ingin melepaskan pelukan justin...

Aku seperti takkan pernah lagi merasakan pelukan ini...

Aku merasa justin akan pergi

"justin jangan pernah tinggalkan aku,,, aku mencintaimu" kata ku melepas pelukan justin dan menatap wajah justin lekat2

"ya aku akan selalu berada didekatmu..." kata justin tersenyum dan mengecup puncak kepalaku...


"ini untuk mu..." kata justin memberikan ku sebuah kalung berliontin love dan didalam liontin love itu tertulis nama ku dan justin

Dan justin memakaikan kalung itu keleher ku...

"makasih justin.. Aku suka kalung ini.. Ini indah" kata ku tersenyum sambil memegang kalung yang telah menggantung dileherku


tiba2 justin memelukku lagi...

Dan tubuhnya bergetar..

Kurasa justin menangis...

"justin are you crying???" kata ku dan melepaskan pelukan justin

"aku menangis bahagia... aku bahagia karna kau telah berada disampingku.." kata justin tersenyum dan menghapus air matanya

"aku juga bahagia berada didekatmu..." kata ku mengecup bibir justin secepat kilat...


"justin aku pamit pulang ya... Aku akan kesini lagi besok..." kata ku dan tersenyum...

Aku memeluk justin...

Aku seperti tak ingin melepaskan pelukan ini,,, aku merasakan jika ini adalah pelukan terakhir...


"justin aku pulang ya..." kata ku dan berlalu meninggalkannya...


***


Keesokan hari nya...


aku berencana ingin membeli sarapan pagi untuk justin...

Aku tau dia pasti lapar... Kan mom nya tak ada dirumah...


Aku pun pergi ke restaurant masakan indonesia...

Aku rasa masakan nya enak...


Sesampai nya di restaurant...


Aku memesan makanan yang ingin ku bawakan untuk justin...

Setelah memesan makanan nya aku duduk di salah satu kursi disudut restaurant...

Tiba2 ada yang menepuk bahu ku...

"jairell... kau jairell kan???" tanya seorang lelaki yang tak asing lagi

"iya...:) kau Zayn kan???" kata ku menunjuk lelaki itu

Zayn hanya tersenyum...

"boleh kah aku duduk disini,,," kata zayn

"ya tentu saja boleh" kata ku tersenyum

zayn pun duduk disebelah ku...

"hmm sudah lama sekali ya kita tak bertemu..." kata zayn memulai pembicaraan

"iya... Kau sedang apa kesini?? Mau makan ya??" kata ku

"ya... Kau mau makan juga???" kata zayn

"hmm tidak... Aku hanya memesan makanan untuk dibungkus" kata ku

"hmm owh kau mau memakan nya dirumah..." kata zayn sambil mengangguk2 kan kepalanya

"ahh tidak... makanan ini untuk justin" kata ku tersenyum

"apa??? Untuk justin" kata zayn kaget

"iya untuk justin... Hmm emang nya kenapa??" tanya ku bingung...

"apa aku tak salah dengar?? Kau sedang bercanda ya jairell" kata zayn...

"hmm aku tak sedang bercanda zayn, makanan itu memang untuk justin kekasihku" kata ku lagi

"jairell aku serius... kau tak bercanda kan??" ulang zayn lagi...

Itu membuat aku kesal

"zayn sekali lagi aku katakan... Aku tidak bercanda... Aku serius... MEmang nya kenapa jika aku membawakan makanan untuk justin" tanya ku kesal

"aku tau kau sedih jairell... Tapi kau tak perlu seperti ini" kata zayn

"apa maksud mu zayn??" kata ku mulai bingung dengan apa yang zayn katakan

"jairell kau lupa jika justin telah meninggal 2 tahun yang lalu...?" kata zayn serius tak ada tanda2 kebohongan diwajah nya..

"hahah kau bercanda zayn... Baru kemarin aku pergi jalan2 berdua justin mengelilingi taman kota" kata ku dengan di selingi tawa

"aku tak sedang main2 jairell,,,aku serius.. Justin meninggal stelah 3 bulan kepergian mu ke paris,,," kata zayn sungguh2...

Deg...

Jantung ku behenti berdetak...

"A..a..apa maksud mu zayn?? Kemarin justin baru saja memberikan ini pada ku" kata ku meperlihatkan kalung pemberian justin ke zayn...

"kau yakin jika kalung ini justin yang kasih??"

"ya aku yakin,,, sudah lah kau tak perlu main2 padaku.." kata ku dan bangkit dari duduk ku

Dan mengambil makanan yang telah kupesan tadi...

"zayn aku pergi dulu ya kerumah justin..."

"jairell tunggu...!! Biar aku yang antar kan kau kerumah justin" kata zayn menahan tangan ku

"hmm baik lha... Kau harus lihat zayn jika justin itu masih hidup..." kata ku tersenyum hambar pada zayn


***


Sesampainya dirumah justin...


"zayn apa kah kau salah rumah??" Tanya ku pada zayn... Ketika aku dan zayn berhenti disebuah rumah besar namun begitu tak teurus..

rumah nya begitu semak.. Banyak rumput liar tumbuh dipekarangan rumah ini...

"ya sepertinya ini memamng rumah justin... Blok dan nomor rumah nya menunjukkan kalau rumah ini rumah justin" kata zayn...

aku melepas safety belt dan langsung turun dari mobil nya zayn...

Aku lihat nomor rumah nya.. Dan nomor rumah nya sama dengan nomor rumah justin... Tapi kenapa rumah justin begitu semak...

Padahal baru kemarin aku kesini... Dan rumah nya tak seperti ini...


"keluarga justin telah pindah 2 tahun yang lalu.. Mereka pindah ke LA.." kata zayn

aku hanya diam memaku...

Air mata bercucuran...

Apa maksudnya??

Apa maksud ini semua??

baru kemarin aku bertemu justin dan baru kemarin aku merasakan pelukan justin... Dan mustahil sekali jika justin meninggal 2 tahun silam...

Aku berjalan memasuki rumah justin...

dan ketika aku masuk kedalam rumahnya...

Rumah nya begitu banyak debu dan di penuhi sarang laba2...

"justin..." lirih ku...

Air mata telah menumpuk dipelupuk mataku...

Aku merasa tak percaya dengan apa yang aku alami saat ini...

"justin....!!!!" teriak ku didalam rumah justin

Tak kutemukan sosok justin disini...

Mungkin dia ada dikamarnya...

Aku berlari menaiki tangga..

Dan menuju kekamar justin...


Ketika kubuka pintu kamar justin...

Sepi... Berdebu dan disemua sudut penuh dengan sarang laba2...

Ini berbeda saat aku kekamar justin kemarin...

Begitu rapi dan bersih...

Aku juga tak menemukan justin disini...

Aku lihat zayn dia berdiri dibelakangku...


"justin memang telah tiada" kata ku terduduk lemas dilantai kamar justin..

air mata menghujani pipi ku..

Tiba2 ada yang berbisik di telingaku

"jairell... maafkan aku tak menepati janji ku.. Tapi aku telah menepati janji ku untuk menemui mu disaat kau pulang" suara sayup2 namun masih bisa terdengar ditelingaku..

"justin aku yakin kau ada disini... Kenapa kau pergi???"kata ku masih menangis terisak...

Hati dan jiwa ku juga ikut menangis...

Aku ingin justinku...


Tiba2 mata ku tertuju pada sebuah amplop berwarna pink di atas meja kamar justin

Aku pun mengambilnya...


Dear my love jairelly luchya frans...


Tersenyumlah disaat kau mengingat ku...

Karna saat itu aku sangat merindukanmu

Dan menangislah disaat kau merindukanku

karna saat itu aku tak berada didekatmu..

Tetapi pejamkanlah mata indah mu itu...

Karna saat itu aku akan terasa ada didekatmu

Karna aku telah berada di hatimu untuk selamanya

Maaf kan aku jairell

Aku tak memberitaumu tentang penyakit itu...

maaf kan aku,,, aku hanya tak ingin melihat mu sedih...

jairell....

Aku rasa aku tak bisa menepati janji ku,,,

Aku berusaha untuk bertahan namun... Penyakit kanker ini telah menggerogoti tubuh ku...

Aku rasa disaat kau kembali...

kau takkan pernah bertemu dengan ku,,,

Aku mencintaimu...

Aku menyayangimu...

Hingga akhir hayatku dan hingga tangan tuhan menyatukan kita lagi...


Jairell....

Kenangan indah bersama mu....

Takkan pernah aku lupakan...

Karna itu lah satu2 nya oleh2 untuk aku bawa pergi kesana...

Cinta ku hanya untuk dirimu...

Maafkan aku jairell...

Aku tak bisa mengatakan kata2 ini diasaat kau pulang 'jairelly luchya frans mau kah kau menikah dengan ku?' aku tak bisa mengatakan itu...

Karna aku tau umur ku tinggal menghitung hari.. Atau mungking malaikat akan mencabut nyawa ku hari ini juga...

aku harap kau bisa bahagia...

walaupun kau bahagia bukan karna ku...

Carilah lelaki yang bisa membahagiakan mu...

Karna melihat mu bahagia itu adalah kebahagiaan ku juga...


Jairell lihat lah...

Darah mengucur lagi dari hidungku...

Maaf jika kertas surat ini ternodai oleh darah ku...

-

Aku berhenti sejenak membaca surat justin...

Aku tak sanggup membacanya...

Aku sungguh sangat menyesal...

Seharusnya ada aku disaat hari2 terakhir justin...

sungguh ironis... Surat ku penuh bercak darah...

Justinnnnn.... Separah itu kah penyakit mu??


Akupun mulai membaca lagi...


Jairell...

Walaupun aku tau aku tak bisa menikahi mu...

Namun aku memberikan Kau sepasang cincin pernikahan...

lihat lah cincinnya aku letakkan disebelah surat ini...

-

aku pun mengambil sebuah kotak kecil bewarna merah.. Dan aku membukanya... Sepasang cincin indah ada didalam nya


Jairell pakai lah cincin itu ketika kau menikah dengan seseorang yang kau cintai...

Aku ingin kau bahagia...


Mencintai mu adalah hal yang terindah dalam hidupku...

Terimakasih kau telah mendampingiku selama 2 tahun ini...

Terimakasih kau telah mengisi relung hatiku..

Terimakasih juga karna kau telah mencintaiku...


Aku mencintai mu jairell...

Sangat...sangat mencintaimu..


By : justin drew bieber lelaki yang sangat mencintaimu :)

To : wanita yang kucintai


Air mata terus berjatuhan dipipi ku...

Nyawa ku rasa nya melayang....

Aku ingin tuhan menyuruh malaikat mencabut nyawa ku sekarang juga... agar aku bisa bersama justin...

"Justin......" lirih ku sambil menggenggam erat kotak berisi cincin pemberian justin...

Aku tak habis pikir jika kemarin itu adalah terakhir kalinya aku memelukmu... Menciummu...

Terimakasih kau telah tepati janjimu untuk menemuiku...

Walaupun waktu itu kau hanyalah arwah.. Namun aku merasa senang.. Karna aku dapat memelukmu dan menciummu untuk yang terkhir kalinya


***


Aku telah sampai dirumah...

Zayn yang telah mengantar ku tadi...


Aku hanya berdiam diri dikamar...

Terpaku memandangi foto ku bersama justin 2 tahun yang lalu...

"justin hal yang terindah bersama mu takkan pernah aku lupakan.." lirih ku...


Author p.o.v


3 tahun kemudian...


Hari telah berganti hari...

minggu telah berganti minggu...

bulan telah berganti bulan...

Tahun juga telah berganti tahun...


Terlihat seorang wanita teduduk di balkon kamar nya...

Memandang kosong kedepan...

Tangan nya menggengam erat cincin pemberian kekasihnya

Wajah yang kusam..

Rambut kusut masut...

Memperlihatkan bahwa wanita ini sedang dilanda dan hujani oleh kesedihan yang mendalam...

Ya wanita itu adalah jairelly...

Itu lah yang iya lakukan...

Ia terlihat seperti orang depresi...

Dia kadang menangis...

Dan kadang dia tertawa sendiri...

Jairell bertingkah seperti orang gila..

Badan nya kurus...

Kulit nya yang dulu lembut dan lembab kini menjadi kering... Karna jairell tak pernah lagi mengurus badan nya...

Dan dia sering sakit2an...

Dia telah jarang masuk kerja...

pihak rumah sakit telah sering menelfon nya karna dia jarang sekali datang kerumah sakit...

Banyak pasien yang membutuhkannya...


Jairell p.o.v


Mata indah yang dengannya aku melihat keindahan cinta

Mata indah yang dulu adalah milikku...

Kini semuanya terasa jauh meninggalkanku...

Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu...

Hati, cinta, dan rinduku adalah milikmu..


Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain?? Disaat sayap-sayap ku telah hilang karna patah disaat aku menggapaimu...


Cintamu akan tetap tinggal bersamaku hingga akhir hayatku... Dan setelah kematian menjemputku...


Betapapun hati telah terpikat pada sesosok terang dalam kegelapan yang tengah hidupkan sinar redupku, namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaan ku sesungguhnya...

Aku takkan pernah menemukan cinta yang lain selain cintamu, karna mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku...


Kau takkan pernah terganti bagaikankan pecahan logam mengekalkan,kesunyian,kesendirian dan kesedihanku. kini aku telah kehilangan mu...


Hilang semua janji...

Hilang semua mimpi, mimpi indah ku..

Hancur jiwa ini disaat kepergianmu

Lenyap telah lenyap kebahagiaan dihati...

Aku hanya bisa menangisi semua ini..

Langit menjadi gelap berkelabu menyelimuti seluruh hatiku.


Mengapa semua ini terjadi??

Perpisahan yang terjadi memisahkan kita...


Justin aku merindukanmu...

Aku akan terus mencintai mu, menjadikan mu yang number one in my heart..


Mencintai mu disisa2 kehidupan ku...

Aku harap kita akan bertemu nanti...


Justin i love you for a thousand years..

Love you more... :)


I want the world to see

What you mean to me justin :)


-the end-

you are my daughter (cerpen) vie


Author : Revie chalika

title : " you are my daughter"



terlihat lah sepasang suami istri sedang bergurau di depan TV.. Canda demi candaan mereka lontar kan..

"aku sudah tak sabar ingin melihat anak kita :D ini kan sudah 9 bulan, tapi kenapa bieber junior ini belum lahir??" ucap laki - laki itu sambil membelai perut sang istri lembut

"ahh kau ini sungguh tak sabaran sekali" ucap sang istri sambil terkekeh geli

"haha ya.. Aku memang sangat tak sabar sekali menunggu anak itu lahir :) sayang aku lapar.. Buat kan aku sesuatu ya.." ucap justin manja pada istri nya..

Yap.. Lelaki itu adalah Justin bieber sang supestar dunia yang menikahi alicia henderson sang model terkenal.. Kini mereka akan kedatangan seorang yang sepecial.. Siapa lagi kalau bukan bieber junior,, buah hati dari cinta kasih mereka yang baru menikah 2 tahun yang lalu.. Dan baru bisa dikaruniai anak sekarang.. Dan pasti nya kedatangan bieber junior sangat di tunggu-tunggu..
Justin adalah penyanyi dan dia juga terjun ke dunia perfilman..
Dia adalah salah satu artis terkaya di USA
itu menjadi suatu kebanggaan untuk nya
dunia keartisan telah di naungi nya sejak dia berumur 13 tahun dan sampai sekarang hingga umur nya telah menginjak 25 tahun

"ya sayang akan aku buatkan.. Kau mau kubuatkan apa?? Spaghetti atau hanya sekedar roti bakar selai strawberry??" tanya alicia pada suaminya justin

"hmm tentu saja aku mau kau membuatkan ku spaghetti.." ucap justin sambil mengecup kening sang istri lembut

"okay baiklah akan ku buat kan spaghetti yang special untuk mu" ucap alicia dan ingin bangkit dari duduk nya..
Namun tiba-tiba dia mengerang kesakitan dan memegangi perutnya..

"aaaa justin perut ku sakit sekali..." ucap alicia memekik kesakitan..

"kurasa kau akan segera melahirkan.." ucap justin dan menggendong sang istri menuju mobil untuk membawa sang istri ke rumah sakit..

"sayang kau harus bertahan ya.." ucap justin ketika mereka telah berada di dalam mobil..
alicia hanya menggigit bibir bawah nya menahan sakit.. Dia berusaha tenang.. Dia tak ingin membuat suami nya khawatir dan kehilangan akal..

"bertahan lah.." ucap justin lagi-lagi dan mengusap dahi sang istri yang telah dipenuhi keringat

***


"aaaarrrrrggghhhhtt itu tidak mungkin!!!" ucap justin dan meninju dinding rumah sakit..

"ini sangat memalukan!! ini tak adil untuk ku.." ucap nya dan meremas rambut blonde nya frustasi..

"kau harus bisa menerima nya justin..!! Bagaimana pun dia anak mu dan dia adalah darah danging mu" ucap pattie menyabarkan sang anak..

"tidak mom!! Dia hanya akan menjadi aib di keluarga ku..!! Bagaimana mungkin seorang supestar seperti ku mempunyai anak yang cacat.. Itu akan menurunkan ketenaran ku kelak !! Aku tak sudi mempunyai anak seperti dia!!" ucap justin mengebu-gebu

bagaimana tidak..
Anak pertama nya terlahir dengan cacat..
Bibir nya sumbing
Justin merasa anak itu adalah aib bagi keluarga nya..
Begitu malang anak yang baru terlahir kedunia itu.. Kehadiran nya tak disambut dengan baik oleh semua keluarga nya..

"ku mohon mom.. Jangan beri tahu pada semua media.. Jika anak ku seperti itu!! Aku tak ingin dunia tau jika aku mempunyai anak cacat!!" ucap justin dan meninggalkan mom nya yang masih memaku terdiam didepan pintu kamar alicia dan cucu nya sedang dirawat..

Justin pergi kemana kaki nya melangkah..
Dia sangat terpukul dengan semua itu, dia sangat tak rela mempunyai anak seperti itu

kini lelaki itu mampir ke sebuah club malam
dan dia menghabiskan waktu nya disana hanya untuk mabuk-mabukkan

-di tempat lain-

"mom kemana justin??" lirih alicia menatap nanar sang mertua

"hmm Ntah lah mom tak tau dia kemana..!!" ucap pattie dengan nada malas.. Ya karna dia masih sedikit kesal dengan justin yang tak mau mengakui cucu pertama nya itu,, bagaimana pun itu adalah cucu kandung nya

"mom.. Apakah justin marah pada ku karna aku melahirkan anak perempuan yang tak sempurna?" ucap alicia bergetar, air mata telah menumpuk di pelupuk matanya, dia merasa bersalah karna telah melahirkan anak yang tak sempurna
namun air mata yang berusaha iya tahan akhir nya jatuh membasahi pipi nya

"sudah lah,, justin pasti perlu waktu untuk menerima itu" ucap pattie berusaha menenangkan menantu satu-satu nya

***

1 minggu kemudian..

media telah menanyakan kemana anak justin yang baru lahir itu.. Kenapa sang supestar itu tak mau memberi tahu anak nya dan mengexpose anak nya sekedar untuk memperkenal kan pada dunia
bermacam rumor telah justin dengar..
Ada yang mengatakan jika anak nya meninggal ketika persalinan..
Ada yang berkata jika justin mempunyai bayi yang cacat..
Namun justin membantah semua itu, yang tak lain tak bukan salah satu rumor itu memang benar.

"justin bisakah kau menggendong queen sebentar?? Aku ingin membuatkan nya susu botol" ucap alicia pada justin yang sibuk akan laptop didepan nya

"letakkan saja dia diatas kasur, aku tak ingin menggendong anak sepertinya!!" cetus justin.. Pandangan nya tak beralih menatap laptop nya

Itu membuat alicia merasa tak enak hati.. Dia hanya mengelus dada untuk menenangkan diri nya..

"justin begitu kelewatan!!" batin alicia

***

hari berikut nya..

"justin kau mau kemana??" tanya alicia pada justin yang kelihatan nya sangat rapi.. Ya karna justin kan sedang tak ada jadwal manggung dan syuting film

"aku ingin mencari anak baru.. Apakah kau mau ikut.." tanya justin itu membuat alicia mendelik tak percaya pada justin

"maksud mu kau akan mengambil anak dari panti asuhan??" tanya alicia tak percaya

"tentu saja..!! Aku akan memilih anak yang lucu dan tak cacat seperti anak itu" ucap justin menunjuk queen yang baru berumur 1 minggu yang berada digendongan alicia

"justin...!!" geram alicia..
Dia tak terima jika justin menganggap anak nya seperti sampah yang tak dianggap

"jika kau mencintai ku, kau pasti akan menuruti keinginan ku!!" ucap justin sinis..
Itu membuat alicia makin tak enak hati..

"hmm baiklah jika itu yang kau mau" ucap alicia dan menundukkan kepalanya..
Air mata turun dari kelopak mata nya dan jatuh kepipi queen yang sedang terjaga dalam mimpinya

"kalau begitu ayo bersiap siap, dan letakkan anak itu,, aku tak ingin kau membawanya ikut bersama kita" ucap justin dan tersenyum pada sang istri yang masih memaku menundukkan kepala nya menatap sang buah hati..

. , . , .


Sesampainya di panti asuhan

justin menggandeng tangan sang istri..
Senyum tak pernah lepas dari bibir nya..
Tak ada rasa bersalah sedikit pun dibenak nya saat ini.. Yang iya fikirkan adalah mendapatkan seorang anak permpuan yang cantik, lucu dan yang pasti nya sempurna tanpa cacat sedikit pun

"hayy justin.." ucap ibu kepala suster disana

"hayy.." ucap justin

merekapun memasuki sebuah ruangan dan mereka berbicara banyak hal di sana

"suster georgie.. Aku mohon kau tak bilang pada siapa-siapa tentang ini,, aku ingin kau tutup mulut" ucap justin dengan ekspresi yang sangat memelas

"kau tenang saja mr.bieber,, disini telah banyak yang mengambil bayi, atau pun anak yang sudah besar, dan semua rahasia terjaga dengan baik.. Rahasia aman di tangan ku" ucap suster georgie yang terlihat telah berumur

"hmm baiklah,, aku percayakan semua itu pada mu.." ucap justin tersenyum puas

alicia hanya menunduk, iya merasa sedih anak dari rahim nya tak pernah dapat pengakuan dari justin,, namun karna cinta lah yang membuat nya masih bertahan dengan semua ini

***

5 tahun kemudian

"bella... Sini sayang" ucap lelaki yang sekarang umur nya 30 tahun

"ada apa daddy.." ucap isabella pada lelaki yang berumur 30 an itu dengan senyuman yang mengembang

"wooww kau cantik sekali hari ini" ucap justin lelaki itu pada anak nya yang bernama isabella itu dan justin mengecup kening gadis itu lembut

isabella hanya tersenyum dan duduk dipangkuan sang ayah

ya kalian masih ingatkan pada kejadian 5 tahun yang lalu dimana justin mengadopsi anak dari panti asuhan yang waktu itu bayi yang justin adopsi kebetulan juga masih berumur 1 minggu
dan ya dia sekarang tumbuh menjadi gadis yang cantik dan begitu sempurna.. -isabella-

terlihat lah seorang gadis kecil yang semuran dengan isabella yang sedang berdiri tak jauh dari mereka yang bersembunyi di balik dinding pembatas ruang keluarga

dia menatap iri kepada isabella yang mendapat perlakuan khusus oleh justin daddy nya..
Namun senyuman selalu iya lontarkan walaupun sebenarnya dia sendiri tak terima itu, dia sadar akan kekurangan nya.. Dia sadar siapa dia dan siapa isabella.. Isabella adalah gadis yang cantik,, sedang kan dia hanyalah kebalikan dari isabella,, gadis yang mempunyai mulut yang sumbing..

"sayang apa yang kau lakukan disini" ucap alicia ibunda queen
namun alicia mengarahkan pandangan nya mengkuti arah pandangan queen..
Bergitu terkejutnya dia ketika melihat apa yang dilihat queen anak nya

melihat sang suami yang lebih menyayangi anak angkat nya ketimbang anak kandung darah daging nya sendiri

ya selama ini yang lebih sering tampil didepan kamera adalah isabella.. Dia selalu diajak justin ketika menghadiri acara-acara besar..
Dan dia selalu di expose oleh justin dan sekarang isabella adalah gadis kecil yang berpenampilan termahal.. Dia selalu menjadi sorotan mendia karna kecantikan nya
sedang kan queen di hanya di kurung dirumah.. Sama sekali tak diperbolehkan justin untuk keluar rumah..

"sudah lah sayang,, kau jangan merasa sedih.. Kau pasti akan merasakan kasih sayang dad mu juga dengan seiring nya waktu" ucap alicia berusaha menegarkan sang buah hati nya

dia hanya tersenyum dalam kepahitan..

Walau pun orang-orang disekeliling nya menyayanginya seperti jeremy,pattie, dan ibu nya alicia.. Ya mereka lah yang selama ini tulus menyayangi queen, Tapi tidak dengan justin.. Menyebut nama queen saja dia enggan, sebegitu benci kah dia pada anak nya itu??

Malam pun tiba..

Alicia dan justin sedang berada di dalam kamar

justin sibuk akan iphone nya..
Sedangkan alicia sedang terduduk di depan meja rias

"justin.." ucap alicia memanggil sang suami

"hmm apa??" tanya justin dan mengalihkan padangan nya kepada alicia yang masih menghadap ke meja rias..

"cobalah untuk menyayangi queen.. Dia begitu ingin mendapatkan kasih sayang mu!!" ucap alicia yang kini telah menghadap kearah justin

"hmm aku tak sudi menyayangi anak sepertinya!! Dia anak pembawa sial dan dia memalukan!!" cetus justin itu membuat alicia merasa sakit hati dengan perkataan justin..
Dia tak terima jika anak nya dihina dan di bilang pembawa sial

"JUSTIN APA YANG KAU KATAKAN hahh?? Kau tak sadar jika dia adalah darah daging mu!! Dan dia perlu kasih sayang dari mu!!" ucap alicia emosi.. Dia kesal dengan tingkah justin yang begitu kejam

"pikirkanlah perasaan nya.. Dia begitu sakit hati ketika kau lebih menyayangi anak yang bukan anak mu!!" ucap alicia yang nada suara nya mulai merendah..

"salah dia sendiri mengapa dia terlahir seperti itu..!!" ucap justin menyalahkan queen yang sebenarnya sama sekali tak bersalah

"coba kau pikir justin?? Itu bukan lah salah queen !! Dia juga tak ingin dilahirkan seperti itu,, kau memang tak punya hati justin !!" ucap alicia yang kini menangis..

Alicia melangkah pergi keluar kamar..

"kau mau kemana??" ucap justin ketika melihat alicia pergi keluar kamar

"aku ingin tidur bersama buah hati ku.." ucap alicia dan menutup pintu dengan kasar nya..

Justin hanya berdecak kesal..

***

2 minggu kemudian..

Ini adalah hari ulang tahun isabella yang ke 5 tahun dan acara ulang tahun isabella diadakan besar-besaran.. 

"happy birthday to you..happy birthday to you Happy birthday.. Happy birthday.. Happy birthday to you.." ucap semuanya bernyanyi untuk isabella
isabella pun meniup lilin berbentuk angka 5 nya dengan senang..

"yeeee... Selamat ya sayang " ucap justin dan mengecup kening isabella lembut dan penuh kasih sayang

kamera memenuhi sudut ruangan..
Memfoto hari bahagia ini.
namun lagi-lagi queen menjadi orang yang tak dianggap.. Dia tak diperbolehkan oleh justin untuk ikut dalam pesta ulang tahun isabella..
Dia hanya boleh melihat dari lantai atas bersama seorang pembantu yang selalu menjaga queen..
queen hanya terduduk di lantai didekat teralis dia hanya menengok acara itu dari atas..
Terilihat senyuman kepahitan yang iya lontarkan,, sang pembantu hanya menatap nanar kearah gadis kecil yang bernasib malang ini..

2 hari setelah ulang tahun isabella

queen juga berulang tahun hari ini..
Namun ulang tahun nya tak ada tepuk tangan yang ramai, tak ada kamera yang banyak, tak ada daddy nya disamping nya saat ini..
Justin pergi entah kemana disaat hari bahagia sang buah hati..

"selamat ulang tahun sayang" ucap alicia dan mengecup pipi gadis kecil itu,, lagi-lagi dia mengeluarkan senyuman kepahitan nya

"apakah kau bahagia dengan hari ini??" ucap pattie nenek nya queen

"ya.." ucap nya dan mengangguk.. Padahal dia masih belum bahagia karna justin tak ikut dalam ulang tahun ini

"sekarang kau tiup lilin nya" suruh isabella senang melihat saudaranya juga merayakan hari ulang tahun nya hari ini

sebelum meniup lilin queen terlihat seperti memejam kan mata nya terlebih dahulu..
Iya meminta sesuatu pada tuhan

"tuhan ku harap dad bisa menyayangiku seperti dad menyayangi isabella" itu lah harapan yang iya minta kepada tuhan di hari ulang tahun nya itu

"fiuuhhhh..." queen pun meniup lilin nya..

Semuanya bertepuk tangan..
Queen melontarkan senyuman bahagia nya walau sebenar nya kebahagiaan itu belum terasa lengkap..
......

Gadis itu kini terduduk diatas kasurnya.. Memegangi fotonya bersama justin..
Ya walaupun sebenarnya foto itu diambil dengan terpaksa.. Ya waktu itu justin hanya ingin berfoto dengan isabella namun alicia dan mom nya pattie memarahi nya dan akhirnya queen juga ikut masuk dalam foto itu..

Terlihat queen di foto itu yang berada disamping justin yang sedang memangku isabella dengan tawaan bahagia.. Sedangkan queen hanya tersenyum tipis..

Dia merasa senang kala itu ketika dia pertama kalinya berfoto dengan daddy nya..
Betapa queen mengagumi sosok justin.. dia begitu sayang pada dad nya itu walau pun queen selalu dapat perlakuan buruk dari dad nya.. Namun dia tetap sayang pada justin dad nya.

"tuhan aku ingin dad menyayangi ku.." ucap nya berdoa
hanya itu lah yang selalu iya doakan ketika iya ingin tidur..


***




justin berencana ingin mengajak sang istri dan isabella untuk jalan-jalan berkeliling Los Angeles

justin sedang berada di ruang keluarga.. Iya baru saja turun dari tangga
dan dia melihat queen yang sedang bermain dengan boneka teddy bear nya

dia menatap nanar kearah gadis tanpa dosa itu..

Terlintas difikiran nya jika dia juga menyayangi anak itu,, namun keegoisan lah membuat nya murka akan semuanya

"teddy.. kau tau kan jika daddy ku, tak menyayai ku?? Tapi aku sangat menyayangi nya.." ucap queen yang berbicara pada boneka nya.. Terlihat betapa polos nya anak itu

jantung justin berdetak kencang ketika queen berkata seperti itu,,
ingin rasa nya justin melangkah kan kaki nya dan memeluk buah hati nya namun iya masih tak terima dengan gadis kecil itu, dia merasa jika queen lahir kedunia ini hanya membawa masalah baginya

"daddy..." teriak isabella yang berlari menuruni tangga..

seketika pandangan nya teralih pada sumber suara yang memanggil nya

"wahh anak daddy begitu cantik sekali.. Memakai baju itu.." ucap justin dan menggendong isabella

"tentu saja.. Inikan baju pemberian daddy" ucap isabella senang

namun pandangan membahagiakan itu tak dipandang indah pada sosok gadis kecil yang terduduk di karpet ruang keluarga
dia merasa iri akan itu

"wahh queen kau sedang apa??" ucap isabella turun dari gendongan justin dan berlari kearah queen yang masih diam memaku
memandangi dad nya dan iya tersenyum menatap dad nya namun senyuman nya tak diindahkan oleh justin.. Justin malah menatap queen dengan tatapan kebencian
itu membuat queen merasa sedih

"queen.. Kau baik-baik saja kan" ucap isabella dan mengibaskan tangan ny kewajah queen yang kelihatan nya sedang melamun

"ya aku baik-baik saja" ucap queen dan tersenyum canggung

"aku akan pergi bersama dad.. Kau mau ikut??" ucap isabella yang kelihatan nya sayang kepada queen

"hmm tidak,, aku dirumah saja" ucap nya menunduk

"hmm ya sudah kalau begitu aku akan pergi ya bersama dad dan mom" ucap isabella dan berlari kearah justin yang masih diam memaku..

"dad ayo kita pergi.." ucap isabella menarik-narik tangan justin..

"iya sebentar lagi sayang.. Kita tunggu mom mu dulu ya" ucap justin

"aku sudah siap" ucap alicia dan memandang bahagia kearah justin dan isabella yang telah menunggu nya.. Namun pandangan tertuju pada anak nya yang sedang duduk memaku memeluk boneka nya

"queen.." ucap alicia dan berjalan mengahampiri anak itu dan memeluk anak nya dengan penuh kasih sayang

"mom.." ucap nya tersenyum senang, ketika mom nya memeluknya

alicia pun berbisik di telinga queen

"kau pasti akan mendapatkan kasih sayang ayah mu sayang" ucap alicia dan mengecup kening anak itu lembut..

"mom pergi dulu ya.. mom akan membelikan mu banyak mainan" ucap alicia dan tersenyum pada anak kesayangan nya itu

queen hanya tersenyum..

"ya mom" ucap nya
ingin sekali rasa nya queen ingin ikut mereka untuk jalan-jalan,, namun iya tau bahwa dad nya pasti tidak mau mengajak nya

***

setelah kepergian alicia,justin,dan isabella untuk berjalan-jalan

queen pun menghampiri nenek nya yang sedang sibuk akan majalah yang iya baca

"grandma.. Aku ingin menyusul mom dan dad" lirih queen pelan
pattie mengalihkan pandangan nya menatap queen

"kau ingin menyusul mereka?? Hmm kan grandma tak tau mereka pergi kemana" ucap pattie lembut dan dipangku nya queen dengan sayang

"queen tau.. Mereka pergi ketaman kota" ucap nya dan tersenyum senang..

"hmm baiklah.. Tapi kita akan melihat nya hanya dari dalam mobil saja ya.." ucap pattie.. Dia hanya takut nanti dia akan tertangkap kamera bersama queen.. Dia hanya tak mau membuat justin marah

"hmm baiklah" ucap queen mengangguk

.~_.~._~._~.


pattie dan queen telah berada di taman..
Terlihat lah mobil justin yang terpakir di pinggir jalan yang kelihatan nya mereka baru sampai di taman itu..

Terlihat lah justin yang keluar dari mobil nya dan membukakan pintu untuk alicia dan isabella..
Sekarang mereka akan menyebrang jalan.. Isabella berada digendongan alicia..
Namun alicia telah menyebrang duluan dan justin kelihatan nya seperti meninggal kan sesuatu di mobilnya.. Itu membutnya kembali kemobilnya dan dia pun kembali ingin menyebrang..

Namun ketika justin ingin menyebrang ada mobil yang melaju kecang dari arah sebelah kiri..

"aaaaa...." ucap justin..
Namun tubuh justin seperti ada yang menjolak dan membuat nya tersungkur direrumputan sebelah aspal

justin membulatkan matanya ketika siapa yang menolongnya tadi

"queen.." lirihnya

terlihat lah tubuh queen yang terbaring lemah di tengah jalan dengan bersimbah darah..
Ya queen lah yang menyelamatkan justin..

"queen.." ucap nya sekali lagi dan berlari kearah queen..
Gadis kecil itu kelihatan nya sangat lemah,
alicia menangis menjadi-jadi ketika melihat anak kesayangannya seperti itu
isabella juga ikut menangis melihat sodara tiri nya yang sedang melawan hidup dan mati..

"lihat lah betapa mulia nya hati anak mu, dia rela menyelamatkan mu justin !! Apakah kau masih belum sadar juga hah??"  ucap pattie pada justin yang masih diam memaku memandangi queen yang terbaring lemah

"daddy.." itulah ucapan pertama yang queen lontarkan dari bibir nya yang sumbing itu

"maaf kan aku.." ucap justin memeluk queen erat.. Tak diperdulikan nya darah yang mengenai baju nya.. Dia baru sadar jika queen sangat berharga untuk nya.. Dia baru sadar jika queen tak patut untuk di benci

"dad aku menyanyangi mu" ucap nya dengan senyuman lemah

"dad juga menyayangi mu, maafkan dad.." ucap justin, hanya itu yang bisa iya katakan..itu adalah kata-kata pertama yang justin ucapkan pada queen jika dia menyayangi anak nya itu..

"dad menyayangi mu queen.. Sangat..sangat menyayangi mu" ulang justin
queen hanya tersenyum puas.. Akhir nya dad nya menyayangi nya juga. Ternyata doa nya terjawab selama ini

justin mencium kening queen lembut dan penuh kasih sayang..

"aku menyayangi mu dad" ucap nya dan dia menghembuskan nafas terakhirnya..

"queen ..... !!!!!"  teriak justin ketika melihat anak nya tak lagi bernafas

***

semenjak meniggal nya queen justin menjadi sedikit pemurung.. Dia merasa menyesal karena telah menyia-nyiakan queen dan tak pernah memberikan kasih sayang nya, dia selalu mengabaikan queen yang ternyata menyayangi nya lebih dari apapun

kini dunia telah tau jika justin memiliki anak yang cacat dan justin telah mengakui itu di media.. Dan dia tak malu lagi untuk mengakui itu.. Dia juga meminta maaf karna selama ini  dia telah membohongi semua orang, Dia juga berkata jika isabella bukan lah anak kandung nya, anak kandung nya hanya lah queen dan tetap queen..

Dia rela menghabiskan uangnya hanya untuk membuat kuburan anak nya bagus..
Kuburan queen berada di belakang rumah nya, kuburan nya terlihat seperti taman yang penuh dengan mawar putih dengan hiasan kolam ikan koi..

Justin sering menghabiskan waktu nya disana.. Mendoakan sang putri..
Dan dia sering berbicara sendiri pada anak nya itu.. Itulah wujud kasih sayang yang bisa iya berikan pada queen..

Justin duduk dibangku taman itu dan memandang kuburan queen dan tepampang batu nisan yang tertempel foto queen..


"queen.. Kau adalah malaikat kecil yang sengaja tuhan berikan untuk dad.. Namun betapa jahat nya dad menyianyiakan mu, membenci mu,menganggap mu tidak ada.. Namun dad baru sadar jika selama ini dad menyayangi mu, isabella hanya lah pelampiasan kasih sayang ku yang seharus nya dad berikan pada mu.. queen dad akan selalu mengenang mu.. Walaupun kau bukan lah gadis kecil yang sempurna,, tapi hati mu begitu sempurna,, kau tak pernah mengeluh ketika kau tak pernah mendapatkan kasih sayang ku,, kau tak pernah membenci isabella karna dia telah mencuri kasih sayang ku,, kau juga tak pernah menangis ketika kau mendapat bentakan dari ku, kau selalu membalas itu dengan senyuman,, dad bangga padamu.. dan dad sayang pada mu.. You are my daughter"

ya itulah hidup..
karna ego lah yang membuat kita murka.. Akan semuanya.. Karna ketamakkan harta lah yang membutakan semuanya..
Buah hati adalah anugrah yang diberikan tuhan, buah hati adalah rezeki yang termahal yang di berikan oleh tuhan,, bagaimana pun wujud anak mu, namun dia tetap anak mu tak bisa kau pungkiri bahwa memang darah mu lah yang mengalir didirinya..
Terimalah dia dengan kasih sayang, jangan membuat mu menyesali kelak jika dia akan pergi meninggalkan mu disaat kau belum mebalas kasih sayang itu.

Cerita tadi mungkin bisa dijadikan pelajaran,, betapa penting nya kita 'bersyukur'  akan apa yang di berikan tuhan.. :)

-the end-


tanpa suara

Hanya ada sunyi dan aku disini
Diam tanpa kata
Angin menerpaku seolah ingin menyapa
Seolah ingin menemani kesepian yang telah tercipta

Dalam diam aku berbicara
Berkata tanpa suara
Hanya suara hati
Yang bersenandung meraung
Dan tak ingin diam

Tapi ucapku tak ingin berkata
Aku hanya ingin diam tanpa suara
Meringkuk dalam sepi
Meringkuk dalam diam
Yang sebenarnya menangis dalam luka
Teriris dalam sakit
Yang entah kapan akan berakhir