Winnie The Pooh Glitter

Jumat, 06 April 2012

Because Of You (cerpen by vie&mutia)

Autor : - Vierevi vigkacia, dan – Mutia Rachel
Tittle  : Because Of you


Jerelly luchya frans p.o.v

disaat hujan...
Disaat salju datang...
Disaat musim gugur...
Disaat musim semi...
Aku hanya bisa melihat tanpa bisa merasakan...
Aku ingin seperti mereka bermain hujan dan salju, Seperti nya itu mengasyikkan, Namun aku takut, Aku terlalu pengecut untuk melangkahkan kaki ku keluar rumah. Aku menghabiskan waktu ku hanya dirumah, Aku hanya bisa melihat dunia luar hanya lewat tv dan internet, Kurasa itu sudah lebih dari cukup.

Aku begini karna pristiwa 12 tahun yang lalu. Saat aku berumur 5 tahun. Pristiwa itu yang membuat aku takut akan dunia luar, Membuat aku lemah jika aku melangkahkan kaki keluar pintu. Disaat nyawa mom terenggut hanya karna penjahat tak punya otak itu.

Ya mom ku telah meninggal karna penjahat yang kabur dari penjara, Mereka adalah penjahat buronan polisi.

Ketika itu Disaat perjalan ingin menjemput dad ku di bandara. Para penjahat itu menghadang mobil ku dan mom. Dan mereka mengambil semua uang mom ku dan juga perhiasan dan setelah itu mereka membunuh mom ku didepan mata ku sendiri. Tapi untung saja pada waktu itu aku masih bisa melarikan diri.

Itu yang membuat aku takut untuk keluar rumah, Itu membuat aku trauma. Apa lagi ketika itu diberitakan telah berjatuhan korban karna ulah penjahat itu. Kejadian itu selalu saja terekam bagaikan film yang akan terputar lagi jika aku melangkahkan kaki keluar rumah.

Hmm pasti kalian bertanya-tanya jika aku selama 12 tahun ini aku tak pernah keluar rumah berarti aku tak pernah mendapatkan pendidikan maksud nya aku tak bersekolah seperti anak-anak yang lainnya. Mmm tenang saja, walaupun aku tak pernah keluar rumah selama 12 tahun, aku masih dapat mengenyam pendidikkan walau aku hanya home schooling.

Walaupun 12 thn ini aku tak keluar rumah, bukan berarti aku dirumah merasa bosan dan kesepian. Dirumah ini mempunyai pasilitas yang lengkap, Dan juga selalu ada kakak tercinta ku, ya dia adalah julio luchyo frans. Dan satu lagi aku juga mempunyai sahabat, Dia begitu baik pada ku. Dia Yang selalu hadir disaat aku membutuhkan nya. Selama 12 tahun ini dia lah yang selalu mengunjungi ku, Menghibur ku disaat aku mulai bosan.

“heyyy kau sedang memikirkan apa??” tanya seseorang lelaki tiba-tiba muncul bagaikan jelangkung yang datang nya tak diundang pulang nya pun tak diantar. Itu membuat ku terperanjat dari duduk ku. Aku sangat kaget sekali, Entah lah yang pasti nya muka ku saat ini pasti sangat terlihat bodoh.

“hahahahah wajah mu lucu sekali.” kata lelaki itu sambil tertawa terbahak-bahak. Aku rasa urat ketawa nya sudah putus, Ya sehingga membuatnya tak berhenti tertawa. aku hanya memandang nya kesal.

30 menit kemudian...

sudah setengah jam dia tertawa namun tak ada tanda-tanda jika tawa nya akan berhenti. telinga ku telah panas dan mungkin berasap ketika mendengar tawa nya yang seperti kakek lampir,,(?)

akhir nya dia menyudahi tawa nya. Walaupun dia tak sepenuhnya selesai tertawa.

“sudah selesai?? Apakah kau mau tertawa lagi mr. Justin drew bieber??” tanya ku dengan nada sinis, mata ku menatap tajam mata hazel nya. Itu membuat nya bergidig ngeri
"haha aku sudah capek..” katanya dengan diselingi sedikit tawa kecil
aku hanya terdiam memandangnya tajam,Posisi justin sekarang 1 meter didepan ku.


“heyyy ayo lah.. kau tak asik sekali sih, jangan menatap kuseperti itu” kata justin yang mulai salah tingkah dengan tatapan tajam ku yang tak sedikitpun berkedip menatapnya. Kulihat dia celinguk-celingukan tak karuan.

“jerelly berhenti lah menatap ku seperti itu, Kau membuat ku takut, Tatapan mu seperti singa yang sudah siap memakan mangsanya.” kata justin gelagapan.

Sumpah demi apapun wajah justin sangat bodoh sekali. :P

Itu membuat ku tertawa terpingkal-pingkal...
“Bhahahahahahahahahahahahhahahahahahahahaha”
Dan suara tawa ku berhasil memecahkan pas bunga yang berada disebelah ku dan membuat rumah ku runtuh dan kaca jendela ku pun juga ikutan pecah, Ohh oke lah itu begitu belebihan.. Ohh lupakan...#

“heyy stooooppppp !!!” kata justin menutup mulut ku...
dan ketika itu aku berhenti tertawa.
“nah kalau seperti inikan enak” kata justin dengan senyuman kemenangan dan tangan nya masih membekap mulutku Dan justin pun melepas kan tangan nya...

“Bhahahahahahahahahaha” ketika itu tawa ku keluar lagi dan kali ini membuat dunia kiamat...(?)

***

aku dan jutsin sedang berada di bioskop mini milik pribadi ku sendiri. Yah dad membuatkan bioskop ini agar aku merasa tak bosan dirumah.

“jerelly apakah kau akan terus seperti ini??” tanya justin tiba-tiba kepadaku. Itu membuat aku mengalihkan pandangan ku kearah nya dan kembali lagi menatap layar bioskop
“seperti ini apanya??”  tanya ku datar dan masih terfokus kelayar bioskop.
“yahh apakah kau akan menghabiskan seumur hidupmu berada dirumah, tanpa melihat perkembangan diluar sana” kata justin serius..
Itu membuat aku mengalihkan pandangan ku menatapnya
“justin kau mungkin telah tau jawabannya, Telah bekali-kali kau tanyakan ini, Dan jawaban nya masih sama” kata ku enteng dan kembali menatap layar bioskop.

Justin p.o.v

Hmmm usaha ku selalu saja gagal ketika aku membunjuk nya untuk keluar rumah. Tapi aku harus berusaha untuk membujuk nya...

Tapi bagai mana cara nya ya???
Hmm sudah semua cara telah aku pakai untuk membujuknya selama 12 tahun ini. Dan hasil nya??? Ya tetap sama!! Dia tetap tak mau keluar rumah.

Hmmm aku tau dia sangat terauma dengan kejadian 12 tahun lalu.  Tapi trauma nya kelewatan sekali!! Sampai-sampai bermain di perkarangan rumah nya saja dia tak mau. Padahal sekeliling rumah nya telah dipagar beton setinggi langit(?) Tapi tetap saja dia merasa takut untuk keluar rumah.

Hmm what should i do??

Aha...??
Tiba-tiba ada lampu di otak ku. Idepun bermunculan memenuhi otakku. Kurasa ide ini adalah ide yang bagus. :)
Aku tersenyum penuh kemenangan..
Tanpa kusadari jerelly menatap kearah ku dengan tatapan yang seperti mengatakan 'kau gila??'
Aku hanya memalingkan wajah ku.Menghindari tatapan nya, Dan kembali menatap layar bioskop.

“huuhhhh anehhh!!” kata jerelyl, Mendengus kesal.

Akhir nya film nya selesai kami pun sekarang berada diruang tamu rumah nya jerelly. Aku dan jerelly sedang asyik memberi makan ikan-ikan yang ada dikolam didepan kami. Ya dirumah jerelly kolam ikan nya berada didalam rumah. Bahkan kolam berenang pun juga berada didalam rumah.

“hhmmm jairell makan kerestaurant yuk?? Aku tau dimana tempat makan yang enak...” kata ku memulai pembicaraan. Aku tau pasti jerelly akan menjawab tidak. Tapi aku berharap ada keajaiban yang membuat jerell mau pergi keluar rumah bersama ku.

jerelly hanya diam tanpa menjawab satu patah katapun... Dia hanya memandang ikan-ikan yang berenang didalam kolam..

“mm jairell apakah kau mau??” kata ku lagi.
“TIDAK” katanya lantang. Hmm kalimat itu sontak membuatku terkejut bukan main. Aku hanya mendengus kesal.

“mmm jika bermain salju diluar?? Apakah kau mau??” tanya ku mengajak nya bermain salju.  Ya karna sekarang sedang musim salju. jerelly hanya diam mematung, Mata nya berkaca-kaca.
Sontak aku memeluk nya erat.
“jerelly maafkan aku yang terlalu memaksakan mu” lirih ku.
“just sebenarnya aku mau, Aku sangat ingin sekali Tapi aku takut.. Aku takut..” lirih jairell.
“ya aku mengerti”

***

Author p.o.v

Masih tetap sama...
Justin selalu bersih keras membujuk jerelly untuk keluar rumah. Namun jairell masih tetap saja tak mau, dia masih keras dengan pendirian nya.

Jerelly p.o.v

“kak apakah kau ingin pergi??” tanya ku pada kakak ku yang sedang membereskan bajunya dan memasukkannya kekoper
“ya jerelly, maaf kan kakak yang tak bisa menemani mu lagi..” ucap julio pada ku
“hmm kau akan kembalikan??” kata ku, Dan air mata yang telah menumpuk di pelopak mata ku.
“ya tentu sayang, Aku akan kembali jika aku telah mendapatkan gelar dokter :D” ucap julio tersenyum, Namun senyumannya luntur ketika melihat air mata yang telah membanjiri pipiku.
“jerelly kau jangan menangis,,,” dan julio pun memelukku.
“kak jika kau tak ada, aku akan merasa kesepian dirumah..“ ucap ku sesegukan.
“tenang.. Kan masih ada justin.. Yang selalu ada buat mu” aku hanya mengangguk.

Kak julio telah pergi.
Aku tak ikut mengantarkan nya kebandara.
Aku hanya termenung diam dirumah..
Namun aku berniat ingin keluar rumah..
Aku harus bisa..
Yah aku harus bisa..

Aku melangkahkan kaki menuju pintu
aku menarik nafas panjang sebelum membuka pintunya, aku pun memegang gagang pintu dan membukanya perlahan Hawa sejuk langsung menyeruap, Tiba-tiba ada rasa yang aneh menghampiriku, rasa ketakutan itu. Itu membuat aku terhuyung jatuh kelantai.

***

Justin p.o.v

aku sedang menuju rumah jerelly.. Aku membawakan sesuatu untuknya. Dan kurasa dia pasti senang dengan apa yang aku bawa
ketika sampai diperkarangan rumah Jerelly, kulihat pintu rumah nya terbuka lebar..
Tak biasanya jerelly membiarkan pintu rumah nya terbuka seperti itu. 

“Jerelly?” ucapku, Aku kaget melihat seorang gadis tergeletak lemah didepan pintu rumah Jerrely, dan itu Jerrely.
“Jerelly? Apa yang terjadi padamu? Kau kenapa?” aku membopong tubuh Jerelly kedalam rumahnya. Aku cemas, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi terhadap Jerelly. Jerelly hanya sendirian dirumahnya, Kak Julio sudah pergi.
“Mom..Mom.. jangan pergi, kau harus menemaniku” Jerelly mengigau.
“Jerelly bangun.. kau kenapa? Aku mendapati kau terbaring didepan pintu, apakah ada seseorang yang melukaimu? Atau mengganggumu?” tanyaku cemas.
“Tidak Just, ini salahku, aku mencoba untuk keluar. Aku ingin menjadi seperti remaja biasa yang menikmati masa mudanya dengan pergi keluar bukan hanya berdiam di dirumah, tapi.. aku tidak bisa, rasa ketakutan itu selalu datang dan tadi aku pingsan. Aku teringat akan kejadian itu” jelas Jerelly, dia menangis. Aku sungguh tak tega padanya.
Aku memeluknya, aku tak ingin dia bersedih.


Author p.o.v

“Aku tau kamu bisa, tapi jangan mencoba apabila masih ada keraguan dalam dirimu, aku pasti akan terus berada di sampingmu percayalah”
“kau berjanji?”
“iya, dan coba lihat apa aku bawa untuk mu”
“kucing? Ya Tuhan.. dia lucu sekali. Kau memberikan ini untukku?” Jerelly tersenyum bahagia, dia sangat menyukai kucing. Bisa dibilang Jerelly adalah pecinta kucing.
“aku memberikan ini untukmu, sebagai pengganti diriku kalau kau merasa sepi, Aku mungkin akan mengunjungi setelah aku pulang sekolah, jadi kau tidak usah merasa kesepian sekarang” jelas Justin.
“Justin.. terima kasih”

Jerelly begitu bersemangat dengan hadiah pemberian Justin, sampai-sampai Jerelly memeluk Justin denga erat, Justin seperti merasa tercekik dengan pelukan Jerelly yang begitu erat.
“Jer..Jer..Jerelly.. aku tidak bisa bernafas”ucap Justin dengan tarikan nafas yang tidak beraturan.
“Ahh.. sorry Justin, aku terlalu bersemangat. Ini hadiah terbaik” ucap Jerelly yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Lupakan, kita kekolam renang yuk, aku juga membawa puding kesukaanmu dan sekalian kita berpikir nama yang tepat untuk kucing ini” ajak Justin yang kemudian dibalas dengan anggukan kepala Jerelly.

***

Jerelly p.o.v

Justin Bieber, sungguh bangga aku bisa mengenalnya, teman yang begitu baik bahkan perhatian padaku. Aku tidak bisa berpikir bagaimana hari-hariku ini bila tanpa dirinya. “Jadi setuju apabila nama kucing ini Jelly?”ucap Justin yang sedikit membuyarkan lamunanku.
“Hah? Jelly? Bukankah itu nama makanan?Hahahaha. Kau lucu Mr.Bieber”
“Aku bukan pelawak, Jelly itu singkatan dari nama kita berdua Justin-Jerelly”
“Waw.. kau pintar. Aku setuju dengan nama itu” Aku memberikan applause pada Justin, anak ini benar-benar pintar.
“kau berlebihan.. tapi memang benar, aku pintar. Hahaha” Suasana pun menjadi tenang, aku hanya sibuk mengelus-ngelus bulu si kucing Jelly, sedangkan Justin memakan puding nya sambil melamun.

***

Justin p.o.v

Sebenarnya ini, aku ingin mengajak Jerrely untuk keluar rumah, aku ingin agar traumanya itu hilang dan bisa seperti anak remaja yang normal. Namun aku sedang berpikir bagaimana caranya mengajaknya, aku tahu ini tidak gampang, ini sangat sulit, karena Jerelly pasti menolak dan menolak. Jujur saja aku sedikit lelah untuk mengajaknya.
“Jairell?”
“Umm?”
“Please.. untuk kali ini saja, ayolah.. kita jalan-jalan ke taman dengan membawa Jelly
menikmati salju bersama”
“Aku ingin Just, Aku mau, tapi kau tidak bisa melihat bagaimana keadaanku tadi?”
“Kau harus mencoba sekali lagi, pasti bisa. Ada aku disini”
“Aku tidak mau”
“Jai.. ayolaah” Dengan muka memohon aku harap ini bisa membuat Jerelly tersentuh hatinya(?)
“Tidak” Jerelly menatapku dengan tatapan seperti membunuh, dia memang tidak mau dipaksa untuk hal yang seperti ini.
“Pleaseee”
“Tidak!!!!!” Jerelly membentak, jujur saja aku takut melihat mukanya yang begitu menakutkan ketika marah.
“kalau kau tidak mau, aku mau pulang” ini tidak berbohong namun aku sedikit frustasi karena Jerelly tidak mau untuk keluar rumah, terlalu lelah aku mengajaknya.
“terserah” Jerelly menatapku cuek.

 Aku pun melangkahkan kaki dan meninggalkan rumah Jerelly, rasa kecewa, marah, dan sedih. Aku rasakan saat ini. Aku tahu Jerelly bisa sembuh dari trauma yang berkepanjangan itu.

***

Author p.o.v


Justin sudah pergi, dia kecewa dengan tindakan Jerelly yang tetap tidak mau untuk diajak keluar rumah. Sejujurnya Jerelly, tidak mau menolak tapi hati kecilnya masih takut, trauma yang terjadi beberapa tahun lalu selalu terputar bergitu saja ketika ia mencoba untuk membuka pintu rumahnya. Jerelly sedikit tidak enak terhadap Justin, dia tahu Justin lelah mengajaknya namun ia malah menolaknya tapi dia harus berbuat apa lagi? Jerelly pun menggendong Jelly kucing pemberian Justin kekamarnya.

“Jelly? Bagaimana suasana diluar sana? Menyenangkan kah? Menarik kah? Atau mungkin menakutkan? Atau menyeramkan?”ucap Jerelly terhadap Jelly, namun Jelly tidak menjawab dia hanya terus mengeong seperti layaknya kucing biasa.
“Jelly? Aku kesepian.. Dad bekerja di Belanda, Kak Julio kuliah di Belanda, hanya Bibi dan Justin dan sekarang tertambah kamu menemaniku” Jerelly terus mencurahkan isi hatinya pada Jelly, dia sungguh senang Justin bisa memberikan Jelly untuknya agar tidak merasa kesepian.

***

 Justin p.o.v

Ya Tuhan? Apakah aku harus terus-terusan membujuk Jerelly untuk mau pergi keluar? Aku lelah, aku frustasi semua caraku gagal, Aku hanya ingin dia senang, dia tertawa lepas dan menikmati dunia luar dengan bebas.
“Dzet..dzett” Seseorang meneleponku. “Halo?” “Lissa? Hai.. sekarang? Taman?”“Oke baiklah, aku akan menjemputmu”
Aku harus bersiap menuju taman sekarang, aku akan menemui Lissa, dia temanku hanya teman sebenarnya dia masa laluku, sebelum aku mengenal Jerelly aku berpacaran dengannya namun karena ada banyak sekali kesalahpahaman hubungan kitapun berakhir. “Lissa?”
“Justin.. kau datang juga”
“kapan kau tiba dari
Jerman?”
“kemarin, aku rindu padamu Just” Jujur saja, aku tidak merindukannya, dia
hanya masa laluku, masa lalu itu memang harus dikenang namun bukan kembali lagi kesana. Aku hanya tersenyum. Lissa menggenggam tanganku, aku melepaskan dan berjalan kearah danau.
“Just?”
“Kenapa?”
“Aku rindu saat kita yang lalu, aku masih”
"Ayolah Liss, aku sudah tidak mempunyai rasa itu lagi, itu sudah terlalu lama”
“baiklah kalau itu maumu”
“ya.. aku akan mengajakmu minum kopi dicafe dekat sini, mau?”
“of course” Cafe yang aku maksud itu tepat berada di depan rumah Jerelly, sering sekali aku memperhatikan nya ketika sedang duduk didekat jendela kamarnya yang tertutup rapat. Sebenarnya aku ingin mengetahui apa sedang ia lakukan sekarang.

***

Jerelly p.o.v

Sore yang indah.. hahaha. Lucu memang, aku mencurahkan isi hatiku ke Jelly sampai tertidur begitu pula dengan Jelly. Aku memang tidak keluar rumah, namun aku tidak terlambat menyaksikan suasana sore untuk melihat terbenamnya matahari dari balik kaca jendelaku yang selalu tertutup rapat. Aku sudah duduk melihat kearah jalanan didepan, melihat lalu-lalang mobil dan motor, orang-orang yang mengunjungi cafe didepan rumahku. Dan itu Justin? Pria yang memakai kaos putih itu Justin? Dia tidak datang padaku dan malah duduk minum kopi disana? Huh>-<. Dan bersama wanita? Justin.. kau tega.. kau bilang kau tidak akan membiarkan aku sendiri, apa karena dia memberikan Jelly padaku agar supaya dia sudah lagi mau berteman denganku? Dia lebih memilih dengan wanita itu? Dia siapa? Justin.. kau mengkhianati janjimu, kau tidak menepatinya, kau jahat, aku membencimu.

***

Justin p.o.v

Jerelly? Dia melihatku? Aku tersenyum kearahnya, mukanya berubah menjadi marah, ada apa? Lissa? Pasti dia mengira. AAHHH.. kau bodoh Justin, kau bodoh!!
“Liss? Aku akan meninggalkanmu sebentar saja”
“Umm? Ada apa?”

Aku langsung berlari menuju rumah Jerelly didepan, pembantu rumah Jerelly langsung mempersilahkan aku masuk, Aku langsung menuju kamar Jerelly.

“Jairel!! Kau salah paham!!”
“pergi! Kau jahat Justin, kau bilang padaku bahwa kau akan menemaniku dan akan menjadi temanmu. Aku tahu kau memberi Jelly padaku agar supaya kau sudah tidak mau menemaniku kan? Dan Jelly jadi penggantinya”
“Tidak Jai. Aku terus menemanimu, Jelly sama sekali tidak ada sangkut pautnya!! Jairel.. buka pintunya,, kumohon”
“Kau pergi Just!! Aku tidak mau berteman dengamu!!”
“Jairel kau salah paham”
“PERGGGI!!”

Tubuhku lemas, aku menangis, aku bodoh, aku pecundang, aku menerima ajakan Lissa sebagai pelampiasan karena aku terlalu frustasi terhadap Jarelly. Aku berharap besok Jarelly mau memaafkanku, aku takut Kak Julio akan memarahiku karena membuat Jarelly marah dan kecewa.

Aku kembali dirumah dengat tubuh yang begitu lemas yang dilapisi kekecewaan, sampai-sampai aku meninggalkan Lissa sendiri di cafe, namun dibiarkan saja, karena dia Jerelly marah padaku dan aku juga tahu dia bisa pulang kerumahnya sendiri.

Perasaanku tidak enak, aku tidak bisa tidur. Ini memang masih jam 07:00, Aku pun berniat sekarang ini akan pergi menemui Jarelly
dirumahnya. Jantungku berdebar-debar, aku takut Jerelly akan memandang wajahnya yang pasti sangat kecewa padaku.

***

Author p.o.v

Justin melangkah kerumah Jerelly, mengetuk pintu rumahnya. Untung saja Bibi membuka pintunya.

“Bi.. Jairel dimana?”
“Sedang makan, masuk saja”

“Selamat Malam Jai” ucap Justin dengan diselimuti rasa takut
“untuk apa kau datang kesini?” tanya Jarelly sinis.
“Aku mau minta maaf, kejadian tadi sore itu tidak seperti yang kau pikirkan, aku akan menjelaskan semuanya”
“itu sudah terlalu jelas Just, apa yang akan kau jelaskan lagi?”
“itu salah.. kau salahpaham”
“aku tidak bodoh, sekarang pergi dari rumahku”
“tapi Jairel?”
“tidak pergi sekarang”
“yasudah.. terserah aku akan pergi”
Justin pun meninggalkan rumah Jarelly dengan penuh kekecewaan, dia sedih, dia marah pada dirinya sendiri. Sedangkan Jarelly dia melihat kepergian Justin, sejujurnya dia tidak rela mengusir Justin namun Justin sudah menyakiti hatinya, membuatnya kecewa.

Dengan begitu cepat selera makan Jerelly hilang, ia tidak menghabiskan makanannya, dia menggendong Jelly dan membawa kekamarnya.

***

Jarelly p.o.v

“Jelly.. Justin jahat.. dia mengkhinatiku.. dia tidak mengganggap ku temannya, dia tidak sungguh mau berteman denganku” Aku menangis sekarang, aku bingung apa yang akan terjadi padaku sekarang tanpa Justin, sebenarnya apa yang akan dijelaskan Justin? Itu sudah jelas-jelas dia mengkhianati persahabatan kita.

Perasaanku campur aduk antara marah, kecewa, sedih, menyesal semua itu aku rasakan karena Justin, seorang teman yang menemani masa-masa sulit ku, yang ternyata membuatku kecewa, sangat kecewa.

Tak terhitung berapa banyak air mata yang aku keluarkan saat ini. Kalau mungkin Jelly bisa bicara dia akan bilang “Jairel.. berhentilah menangis, aku tidak suka air” . Hahaha

“Non..” bibi mengetuk pintu kamarku.
“Kenapa Bi?”
“Tadi.. Bibi pergi ke market, trus ada yang kecelakaan, dan Bibi lihat ternyata itu Justin Non, dia ketabrak mobil” Ucap Bibi dengan mimik muka yang diselimuti kesedihan. “Jus..Justin?? serius Bi?” Aku kaget, Keringat dingin mulai bercucuran, aku ingin bertemu dengannya, aku tadi mengusirnya, kalau aku sudah memaafkannya pasti dia tidak akan mengalami kecelakaan. Jairel.. kau bodoh! Kau jahat! Kau..
“Iya Non, dia dilarikan dirumah sakit Anggrek”
“Bi.. aku mau menemui Justin, aku mau melihatnya, tapi.. aku..takut keluar” Aku bingung, ketakutan menyelimuti hatiku, ketakutan karena tidak mau kehilangan Justin dan ketakutan untuk melangkah kan kaki keluar.
“Non.. Justin tidak sadarkan diri, banyak darah yang keluar dari kepalanya” Ya Tuhan.. aku harus bertemu dengannya, aku harus bisa, ini demi Justin.
“Bi.. temani aku kesana”
“Non, serius?”
“Demi Justin”

***

Author p.o.v

Dengan memakai kaos berlengan panjang, Jerelly memberanikan dirinya untuk keluar rumah. Jerelly menggenggam erat tangan pembantunya, dengan sedikit menutup matanya, dengan penuh perlahan, ia melangkahkan kaki pertama didepan pintu rumahnya. Angin malam menyeruap, kulit Jerelly mulai bereaksi merasakan dingin udara malam. Sedikit merinding, dan kejadian yang lalu itu sempat terngiang dikepalanya namun dengan Jerelly menghapus rasa ketakutan itu. Langkah demi langkah yang Jerelly lakukan akhirnya berbuah manis, ia telah sampai dirumah sakit Anggrek, memang rumah sakit ini tidak jauh dari rumah Jerelly, pembantu Jerelly sempat mengusulkan untuk naik bus saja kalau Jerelly lelah, tapi dia menolak. Dia ingin berjalan menikmati suasana malam yang biasanya ia nikmati di balik kaca jendelanya, dan tidak pernah merasakan angin malam.

“Justin!!!” Jerelly berlari menuju kamar yang sudah diberitahu oleh pembantunya. Sebuah ruangan bernuansa putih dan kosong, tempat tidur dari ruangan itu teratur rapi.
“Kosong? Jus-sst-in…” lirih Jerelly lemah. Tubuhnya lemah, air mata mengalir dari matanya, ia hanya terduduk diruangan itu. “Justin.. kau tidak boleh pergi? Cukup Mom saja pergi, Tuhan! Jangan ambil sahabatku. Aku menyayanginya, Justin.. aku keluar rumah hanya untuk dirimu tapi kenapa kau tinggalkan aku?” lirih Jerelly sambil terisak.
“Jadi kau menyayangiku? Tidak memarahiku?” ucap seseorang dari pintu ruangan itu.
“Just..Justiin? Kau tidak apa-apa? Kau..aaaaah” ucap Jerelly kaget, Justin berdiri dengan tubuh yang lengkap tanpa luka sedikitpun.

Jerelly memeluknya erat, Justin pun begitu. “Maafkan aku Jairel.. aku berbohong, aku merencanakan ini dengan Bibi. Aku melakukan ini agar kau bisa keluar rumah, kau bisa terlepas dari trauma itu”
“Justin.. kau tahu aku khawatir. Aku menangis”
“Maafkan aku, aku juga sudah membuatmu marah, itu salah paham. Lissa teman lamaku, dia baru saja dari Jerman dan mengajakku untuk jalan-jalan sebentar, jadi kau sudah memaafkanku?”
“Aku.. salah paham, aku sudah mengusirmu, aku gadis bodoh” Jarelly terisak.
“Tidak, kau gadis special dalam hidupku, aku selalu senang ketika didekatmu, aku mencintaimu”ucap Justin dengan memandang mata Jarelly penuh kelembutan. “Aku juga, aku mencintaimu”
“Would to be mine?’ tanya Justin dan kemudian meraih kedua tangan Jarelly.
“yes, sure” Jerelly tersenyum bahagia, dia memeluk Justin erat seperti tidak mau kehilangan Justin. Justin juga begitu. “sekarang, kau sudah sembuh dari trauma itu. Jadi bagaimana kalau besok kita pergi ke taman?”
“ahaha iya aku mau” ucap Jerelly bersemangat.

Cinta yang sejati, adalah cinta yang mau menerima kamu apa adanya, yang mau bersedia mengajarimu, bersedia melakukan apapun demi dirimu, mau berkorban walau terkadang itu menyakitkan. Tapi semua yang menyakitkan pasti berakhir dengan senyuman, kebahagiaan. – Because Of You

(Vierevi Vigkacia – Mutiara Rachel)

lucu

Kucing berkelahi udah sering kita lihat, tapi kalau sampai pake ilmu melayang dan terbang, mungkin menarik untuk kita lihat. Contohnya seperti foto di bawah ini, dua kucing rumahan ini sungguh mahir dalam ilmu bela diri, jika dalam film laga aksi, mereka sudah pasti adalah aktornya. Yuk, sama-sama kita lihat aksi pertarungan hewan antar kedua kucing di bawah ini.

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

Pertarungan Kucing Versi Gokil
tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

tarung kucing berkelahi

telur-telur yang ekspresif layaknya manusia (16 foto)

Satu kata untuk hasil karya seni yang kreatif ini yaitu KEREN! hanya dari sebuah telur, sedikit polesan tinta, kreatifitas dan ditambah dengan sedikit imajinasi menghasilkan karya seni yang sungguh hidup. Lihat saja foto telur-telur di bawah ini, mereka bukan telur lagi, bahkan lebih dari itu. Aku rasa mereka (baca: telur-telur di bawah) lebih cocok dikatakan sebagai mahluk hidup dari planet lain yang menyerupai telur, karena saking hidupnya hehehe...

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

foto telur keren

Sabtu, 31 Maret 2012

You Smile, I Smile

Mentari oranye dengan bersemangat hati menyinari tiap sudut bumi dengan radiasinya. Kumpulan awan commulus mewarnai indahnya angkasa dihari yang sangat cerah ini. Namun, suasana hati seorang lelaki kecil, berumur sekitar 6 tahun, duduk di taman sekolahnya hanya memandang kosong kedepan. Matanya berkaca-kaca seperti ingin menangis. Ia seperti memutar ulang kejadian tadi yang membuatnya sedih seperti sekarang ini.
Tiba-tiba, seseorang memanggilnya. “Denan” teriaknya dari kejauhan. Gadis itupun berlari menghampiri sahabatnya itu. “huh, kau kemana saja aku telah lelah mencarimu” kata gadis itu kepada Denan dengan raut wajah khawatir.Denan hanya terdiam dan masih memandang lurus kedepan tanpa memedulikan sahabatnya itu.
“Denan, kau kenapa? Apakah mereka mengejekmu lagi?” tanya gadis kecil itu dan duduk disebelah Denan. “maafkan aku Denan, seharusnya ketika kau diperlakukan seperti itu aku harus berada didekatmu dan ternyata aku terlambat” sesal gadis itu.
“itu bukan salahmu Sasi, mereka benar aku hanyalah lelaki buta yang tak berguna.” Kata Denan dengan seulas senyuman. Namun, pandangan Denan tak mengarah pada Sasi melainkan kearah lain. Tapi, Sasi telah memaklumi itu. Sahabatnya memang tidak bisa melihat akibat kecelakaan maut yang telah merenggut nyawa kedua orang tuanya dan kedua mata Denan sejak 3 tahun lalu. Dan sekarang Denan tinggal bersama neneknya.
“Denan, siapa bilang kau adalah lelaki buta yang tak berguna. Kau jangan hiraukan kata-kata mahluk yang tidak punya hati itu. Ketahuilah tiada mahluk di muka bumi ini yang sempurna. Karena dibalik kekurangan terdapat kelebihan dan dibalik kelebihan terdapat kekurangan.” Kata Sasi dengan gaya bicara seperti orang dewasa.
“hey, kau seperti orang dewasa. Ketahuilah umurmu baru 6 tahun” kata Denan mengejek
“tapi, tak salah kan aku ngomong begitu, aku hanya ingat kata-kata orang tuaku” kata Sasi tersenyum manis.
“Oke, oke... kata-katamu aku terima” kata Denan menyerah
“Denan, walaupun kamu selalu diejek dan dikucilkan, aku akan tetap menjadi sahabatmu dan menjadi mata kedua untukmu” kata Sasi dengan sungguh-sungguh
“hmm... terima kasih telah menjadi sahabat baikku, aku bahagia memiliki sahabat sepertimu”
***
11 tahun telah berlalu Denan dan Sasi masih saja menjadi sahabat karib yang tak terpisahkan, Sasi tidak pernah malu jika dia diejek karena bersahabat dengan lelaki buta, baginya ejekan dari teman-temannya hanyalah sampah yang patut dibuang, karena sama sekali tidak bermutu.
Sasi menempati janjinya pada Denan. Sasi rela menjadi mata kedua untuk sahabatnya itu tanpa mengeluh sedikitpun. Umur mereka telah menginjak 17 tahun. Mereka tumbuh menjadi remaja yang cantik dan tampan.
Pada suatu hari disuatu senja minggu ini semilir angin menemani kedua remaja yang sedang duduk ditaman kota menikmati suasana senja. Mereka adalah Denan dan Sasi.
“ Denan apakah kau merasakan hari ini adalah hari yang indah. Awan oranye keabu-abuan yang indah membelah langit”.
“ ya, walaupun aku tak bisa melihat aku dapat merasakan jika pemandangannya sangat indah” kata Denan dengan pandangan kosong kedepan.
“Denan, apakah kau sangat ingin melihat dunia lagi?”
“ya, tentu ... aku sangat ingin melihat dunia yang indah ini” katanya pada Sasi.
“aku berjanji akan membuatmu dapat melihat lagi” kata Sasi tanpa sadar.
“tak perlu karena ini adalah takdirku” kata Denan sambil menundukkan kepalanya
“hey, ini bukan takdirmu. Ketahuilah jika kau ingin, takdir dapat dirubah”
“terima kasih Sasi, karena kau telah memotivasiku dan membuatku bersemangat menjalani hidupku. Kau telah memberikan warna di hidupku yang kelam ini”
Sasi hanya memandang sahabatnya dengan tatapan iba. Dia bersikukuh untuk memberi pengelihatan pada sahabatnya. Terlintas dipikirannya jika dia akan mendonorkan matanya untuk sahabatnya. Karena kebahagiaan sahabatnya adalah kebahagiaan tersendiri baginya.
Sore telah semakin larut, matahari uga ingin kembali ke tempat persembunyiannya. Sasi membantu Denan berdiri dan memberikan tongkat yang biasa digunakan Denan sebagai alat bantu jalan. Dua remaja itu pulang kerumah masing-masing.
Sesampainya Sasi dirumah, dia menghampiri orang tuanya yang sedang duduk diruang keluarga. “Ayah, ibu” ujar Sasi duduk diantara ayah dan ibunya.
“ada apa?” tanya ayahnya sambil meminum kopi dan kembali membaca koran yang sedari tadi ia baca.
“hmm..., begini yah, bu, Sasi ingin meminta izin untuk ...” kata-kata Sasi tiba-tiba terhenti. Dia takut mengatakannya pada kedua orang tuanya.
“Minta izin untuk apa nak?” tanya ibu pada Sasi.
“oh, akuu hanya ingin meminta izin untuk mendonorkan mataku untuk Denan bu” kata Sasi dengan nada bicara yang gemetaran.
“apa? Kamu ingin mendonorkan matamu untuk Denan?” ayahnya terkejut mendengar pernyataan Sasi itu.
“Tidak!!! Aku tidak akan mengizinkanmu untuk mendonorkan matamu. Itu adalah ide yang gila Sasi” kata ayahnya.
“ayah, ibu, ayolah. Bolehkan aku mendonorkan mataku untuk Denan. Selama ini aku telah puas melihat dunia. “ kata Sasi sambil menangis dan terus memohon kepada kedua orang tuanya.
“Sasi, itu adalah ide yang gila. Kau tidak mungkin mendonorkan matamu untuk orang lain, Kau ini masih muda, bagaimana dengan nasibmu jika kau buta.” Kata ibunya dengan nada sedikit emosi.
“ibu, ayah, aku yakin Denan akan menjagaku kelak. Dia adalah sahabat yang baik.” Kata Sasi sambil terus memohon.
Mereka bertiga masih saja berdebat tentang pendonoran mata itu. Akhirnya, orang tua Sasi memperbolehkan Sasi mendonorkan matanya meski mereka tak terlalu yakin.
Keesokan harinya, dua sahabat itu duduk di halaman sekolah. “Denan, aku punya berita bagus untukmu. “ kata Sasi dengan wajah gembira.
“apa? Ayo katakan!” Kata Denan semangat
“sebentar lagi kau akan bisa melihat”
“maksuudmu?”
“ada orang yang akan mendonorkan matanya untukmu”
“kau serius? Siapa pendonornya?”
“entahlah, aku juga tak tahu siapa pendonornya” kata Sasi berbohong.
“wah, aku sungguh berterima kasih pada orang berhati malaikat itu” kata Denan dengan semangat.
“besok kau harus pergi ke rumah sakit cempaka”
“okay!”
Denan sudah tidak sabar untuk menanti ahri esok, ia tak sabar ingin melihat dunia, dan ia juga tak sabar untuk melihat wajah sahabatnya itu.
Matahari mulai menunjukkan sinarnya diufuk timur. Burung-burung berkicau menyambut datangnya hari. Remaja lelaki itu telah rapi dan siap menuju rumah sakit.
Terlihat sang remaja putri telah menunggu dirumah sakit dengan kedua orang tuanya. “Sasi, apakah kau yakin untuk mendonorkan matamu. Pikirlah lagi sebelum kau menyesal kelak.” Saran ibunya
“ hmm, kali ini aku yakin bu”
Beberapa saat kemudian Denan sampai dirumah sakit. Denan dan Sasi pun diperiksa kesehatannya terlebih dahulu. Setelah itu, operasipun dimulai.
Seminggu telah berlalu. Kini, Denan telah bisa melihat indahnya dunia. Tetapi, selama seminggu ini ia tidak melihat Sasi, dia bingung mengapa Sasi tidak ada disaat ia merasakan kebahagiaan. Denan pun memutuskan untuk kerumah Sasi karena dia ingin melihat Sasi.
“tante, Sasinya ada?”tanya Denan pada ibunya Sasi
“oh, Sasinya ada, dia ditaman belakang.“ kata ibunya Sasi tersenyum canggung. Denan pun melangkahkan kakinya ke taman belakang rumah Sasi. Dia melihat seorang gadis berambut panjang sedikit kecoklatan duduk dibangku taman memandang kedepan dengan tatapan kosong. “Sasi” kata Denan. Ia berdiri didepan Sasi.
“kau kah itu Denan?” kata Sasi menghadap ke samping kanan padahal Denan didepannya.
“Sasi, aku didepanmu. Ada apa dengan mu?” tanya Denan curiga apalagi saat ia melihat ada sebuah tongkat disamping Sasi.
“oh, maaf Denan” kata Sasi dengan raut wajah penyesalan.
“Sasi, kau kenapa?” tanya Denan bingung dengan sikap nya aneh
“a..aku buta Denan, aku tak bisa melihat sekarang” kata Sasi sambil menundukkan kepalanya.
“mengapa begitu?” tanya Denan heran.
“minggu lalu, saat aku mau menjengukmu di rumah sakit aku mendapatkan kecelakaan ini”ujar Sasi berbohong
“kalau begitu, kamu harus tetap semangat ya. Aku akan selalu menjagamu.” Ujar Denan. Sasi pun tersenyum bahagia.
Keesokan harinya disekolah tampak Sasi dan Denan sedang berjalan bersama. Tiba-tiba ”eh, ada cowok buta nih. Tunggu-tunggu sekarang bukan cowoknya lagi yang buta tapi ceweknya. Hahahaha” ujar seorang lelaki.
“hey, jaga omonganmu. Jangan ngatain orang seenaknya aja ya. Ngerasa sempurna loe?” bantah Denan
“wah, ternyata kau yang sekarang menjadi lelaki berhati malaikat hahaha” ejek lalaki itu lagi. Kini, seluruh isi koridor menjadi tertawa melihat Denan dan Sasi.
“Sasi, kau jangan sedih ya” kata Denan. Sasi hanya mengangguk.
Lama kelamaan Denan semakin populer disekolahnya. Ditambah lagi ia adalah kapten tim basket. Suatu hari, Denan dihasut oleh temannya agar meninggalkan Sasi. Karena selama ini Sasi selalu merepotkan Denan. Jika itu akan terus berlanjut, Denan bisa tidak populer lagi.
“Benar juga, selama ini Sasi selalu merepotkanku”ujar Denan.
Sebentar lagi hasil kelulusan sekolah akan segera keluar. Denan semakin jarang menemani Sasi. Hingga pada suatu hari, Sasi bertanya “Denan, kamu kok sekarang sudah jarang menemani aku “kata Sasi murung.
“karena aku sudah tidak ingin bersahabat dengan mu, gadis buta. Kau selalu menyusahkanku” bentak Denan.
“apa? Aku menyusahkan mu? Maafkan aku Denan” ujar Sasi penuh penyesalan. Denanpun meninggalkan Sasi seorang diri.
“Denan, kamu jahat” tangis Sasi. Tak sedikitpun terlintas penyesalan bahwa ia telah mendonorkan matanya.
Disaat orang sedang sibuk memilih universitas mana yang akan dip, Sasi hanya berdiam diri dirumah. Ia seperti kehilangan semangat hidup. Lama kelamaan ia menjadi rindu dengan Denan. Dan akhirnya, ia pergi sendirian kerumah Denan. Ternyata, Denan sudah pergi bersama neneknya ke bandara untuk melanjutkan sekolah ke Universitas Al-azhar. Mendengar itu, Sasi lansung berlari keluar tidak peduli jalan mana yang akan ia lalui. Ia berharap akan ada keajaiban yang membawanya sampai ke bandara tepat waktu sebelum Denan pergi. Namun, langkah kakinya membawa dirinya ke tengah jalan raya yang ramai. Sasi tidak menghiraukan bunyi klakson mobil yang berbunyi dari tadi. Namun, naas tubuh Sasi terpelanting jauh ke pinggir jalan karena tertabrak mobil truk. Darah mencucur keluar dari kepalanya. Saat itu juga, nafas Sasi terhenti untuk selamanya.
***
Diperalanan menuju bandara, Denan hanya diam tak bergeming. Ia lupa memberi tahu pada Sasi tentang kepergiannya ini. Ia menyesal telah berbuat jahat pada Sasi. “Denan, apakah kau sudah memberi tahu pada Sasi tentang kepergianmu ini?” tanya neneknya Denan.
“ oh belum nek”
“kenapa tidak diberi tahu, dia pasti sedih”
“aku lupa nek”
“Denan, kamu tidak boleh seperti itu, seharusnya kamu banyak berterima kasih pada Sasi”
“untuk apa aku berterima kasih padanya?” tanya Denan ketus
“Denan, kenapa kamu berkata seperti itu? Asal kamu tahu saja, kamu tidak akan bisa melihat jika Sasi tidak mendonorkan matanya padamu” ujar nenek.
“apa? Jadi, mataku ini mata Sasi?” Denan merasa menyesal telah berbuat jahat pada Sasi.
“nek, bisakah kita kembali lagi? Aku ingin menunda keberangkatan ini. Aku ingin bertemu dengan Sasi dan meminta maaf padanya”
Mobil Denan pun memutar balik. Padahal sebentar lagi ia akan sampai ke bandara. “aku rela tak jadi bersekolah di universitas Al-azhar, asalkan aku bisa selalu menjaga Sasi, aku akan melakukan apapun demi Sasi. Dialah sahabat ku, always and forever” kata Denan di benaknya.
Setelah sampai dirumah Sasi, “bik, Sasinya ada?”
“Non Sasinya sedang dirumah sakit, tadi ada kecelakaan. Ibu dan ayahnya juga ada di sana” tanpa basa basi, Denan lansung menuju rumah sakit. Perasaannya sungguh tak enak. Ia takut terjadi yang tidak-tidak terhadap Sasi.
Sesampainya dirumah sakit, Denan melihat kedua orang tua Sasi. Ternyata, Sasi telah meninggal dunia. Denan sungguh menyesal, ia tak kuasa menahan tangis. Dia memaki-maki dirinya sendiri karena dulu ia pernah menyakiti hati Sasi. “Sasi, kau akan tetap menjadi sahabatku sekarang dan selamanya, kau pahlawan bagiku. Namamu akan ku ingat nanti dan untuk selamanya. Akan ku jaga matamu ini. Terima kasih banyak Sasi, you’re my everything.
Bagitulah kehidupan dan betul kata pepatah lama, penyesalan selalu datang belakangan. Cerita dua sahabat tadi bisa kita jadikan pelajaran akan pentingnya persahabatan rela berkorban demi sahabatnya tersenyum bahagia. “You Smile, I Smile”

manfaat pisang bagi kesehatan dan kecantikan


manfaat pisangPisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Rasanya yang manis membuat banyak yang senang mengonsumsi buah ini, bahkan monyet pun penggemar buah ini.
Beragam jenis pisang yang ada di pasaran, ada pisang ambon, raja, kepok, pisang susu, dll-nya. Buah berwarna kuning ini termasuk multimanfaat. Dari buah, daun, kulit, dan batangnya pun dapat digunakan. Misalnya, batang pisang dapat diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas, dsb. Sedangkan batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau di mana rumput tidak/kurang tersedia. Kulit pisang pun dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Sedangkan daun pisang dipakai sebagai pembungkus berbagai macam makanan tradisional Indonesia.
Tahukah Anda kalau pisang bermanfaat bagi kesehatan tubuh? Menurut para ahli gizi, pisang mengandung banyak gizi, antar lain kalsium, lemak, kalium mineral, vitamin, karbohidrat, protein. Dari kandungan inilah maka pisang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Manfaat pisang bagi kesehatan
Jika Anda rajin mengkonsumsi pisang, menjadikan pisang sebagai cemilan sehari hari maka Anda akan mendapatkan manfaat buah pisang yang sangat banyak:
  • Manfaat pisang untuk ibu hamil
Asam folat merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh janin untuk perkembangannya di dalam rahim. Pisang mengandung asam folat sehingga sangat bagus dikonsumsi untuk ibu hamil. Karena pisang juga mengandung kalori yang cukup tinggi jadi berhati hatilah jangan sampai terlalu banyak mengkonsumsi pisang agar manfaat pisang yang didapatkan oleh ibu hamil akan maksimal. satu butir pisang bisa mempunyai kalori 80-100 kalori.
  • Manfaat pisang bagi penderita Hipertensi
Penderita hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan rendah garam. Kandungan garam yang rendah dan adanya kandungan kalium yang tinggi pada pisang menjadikan pisang buah yang cocok dikonsumsi untuk penderita hipertensi.
Kandungan rata rata kalium untuk satu butir pisang adalah 500mg. Jumlah ini mampu menurunkan tekanan darah dan juga bisa menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh
Hasil penelitian dari Journal of the American College of Cardiology menyimpulkan bahwa asupan kalium harian sebesar 1600mg (setengah dari jumlah yang dianjurkan untuk konsumsi harian yang berjumlah 3500mg) bisa menurunkan risiko stroke lebih dari seperlima.
Ilmuwan dari universitas Warwick dan naples mengatakan bahwa saat ini jumlah asupan kalium harian di banyak negara masih dibawah jumlah yang disarankan. Terlalu sedikit asupan kalium akan mengakibatkan gejala gejala mual,denyut jantung tidak teratur, diare serta cepat marah.
Jika Anda penderita hipertensi cobalah menjadikan pisang sebagai salah satu buah buahan pilihan .
  • Manfaat bagi penderita penyakit perut dan saluran pencernaan
Asam lambung yang tinggi dapat dinetralkan jika Anda mengkonsumsi pisang yang dicampur dengan susu cair. Hidangkan segelas susu cair yang dicampur pisang untuk menetralkan asam lambung.
  • Manfaat pisang bagi luka bakar
Manfaat pisang tidak hanya dari buahnya saja, namun manfaat daun pisang bisa untuk mengobati luka bakar. Abu daun pisang yang dicampur dengan minyak kelapa mempunyai efek mendinginkan kulit serta meringankan luka bakar jika dioleskan pada daerah yang terbakar tersebut.
  • Manfaat pisang bagi penderita Anemia
Manfaat pisang bagi penderita anemia adalah pisang bisa merangsang produksi hemoglobin sehingga hal ini akan mengatasi anemia.
  • Pisang dapat meningkatkan konsentrasi
Kandungan kalsium yang juga tinggi di dalam pisang membantu meningkatkan kemampuan berkonsentrasi serta lebih waspada. Manfaat pisang ini menjadikan pisang akan meningkatkan kemampuan belajar siswa sekolah. pingin mencobanya?, Anda dapat tawarkan pisang pada anak Anda yang masih bersekolah.
  • Manfaat pisang bagi penderita depresi
Setelah memakan pisang para penderita depresi merasa lebih baik. Setelah diteliti hal ini karena pisang mengandung protein tryptophan, protein ini kemudian akan diubah menjadi serotonin yang akan memperbaiki mood, menjadi lebih rileks dan membuat bahagia.
  • Sebagai obat mabuk
 Untuk mengatasi rasa mual pada perut karena mabuk, milkshake pisang dicampur dengan madu. Manfaat pisang disini untuk menenangkan perut yang mual, dan madu untuk meningkatkan kadar gula darah..
  • Membantu pecandu yang sedang berusaha untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Kandungan Vitamin, magnesium dan kalium yang terdapat dalam pisang, membantu tubuh dalam proses penyembuhan dari efek nikotin.
  • Mengatasi sembelit atau susah buang air besar
Kadar serat yang tinggi dalam buah pisang akan membantu menormalkan kerja sistem percernaan dalam tubuh. Ini akan bermanfaat untuk mengatasi sembelit tanpa harus memakai obat pelancar sembelit.
  • Mengontrol Temperatur
Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di Thailand contohnya, ibu hamil mengkonsumsi pisang untuk memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk.
  • Meningkatkan Kekuatan Otak
Di sebuah sekolah Inggris, 200 pelajar mampu menyelesaikan ujian akhir hanya dengan sarapan pisang. Mereka juga kerap mengkonsumsi pisang saat jam istirahat serta makan siang, sebab pisang mampu meningkatkan kekuatan otak.
Manfaat pisang untuk kecantikan :
  • Menghilangkan jerawat
Bubur buah pisang dicampur madu dengan sedikit susu dapat dipakai untuk menghilangkan jerawat. Cara pemakaian Ramuan bubur tersebut adalah dioleskan pada wajah selama 30-40 menit. Setelah selesai bilaslah dengan air hangat kemudian bilaslah dengan air dingin, lakukan cara ini secara konsisten selama 2 minggu dan lihatlah hasilnya.
  • Sebagai masker wajah
  • Mengatasi rambut rusak
  • Menghaluskan tangan
  • Membantu kulit wajah menjadi lebih bersih dan tidak berminyak
  • Menurunkan atau menaikkan berat badan
Sebuah penelitian telah membuktikan, bahwa seseorang mampu menurunkan berat badannya dengan berdiet pisang. Bila ingin menghilangkan berat badan, caranya gampang. Setiap hari konsumsilah empat buah pisang dan empat gelas susu non fat atau susu cair dalam sehari. Lakukan selama tiga hari dalam seminggu.
Dari pisang dan susu tersebut, Anda mendapatkan 1,250 kalori. Menu ini cukup menyehatkan bagi tubuh Anda. Sedangkan yang ingin menambah bobot tubuh, konsumsilah satu gelas banana shake yang dicampur madu, kacang dan mangga, sesudah makan. Menu ini bila dikonsumsi setiap hari, akan membantu menaikkan berat badan.
 (Dari beberapa sumber)
http://gintaanggara.files.wordpress.com/2011/09/pisang.jpg